Posted by : Unknown
Kamis, 16 April 2015
DIAGRAM DAN CARA KERJA
Diagram Dan Cara Kerja
Memperbaiki bagian power supply pada alat elektronika adalah salah satu pekerjaan yang menarik sekaligus menantang bagi yang suka utak atik elektronika jika anda menguasai bidang ini maka tak akan menemui kesulitan jika memperbaiki alat elektronika lain baik yang menyangkut kerusakan warna, audio, gambar, vertikal, tegangan dll. Apapun jenis, tipe atau bentuk rangkaian SMPS ini pada dasarnya prinsip cara kerjannya semua sama. Dasarnya semua power supply menghasilkan output tegangan untuk di salurkan ke bagian sekunder.
Memperbaiki bagian power supply pada alat elektronika adalah salah satu pekerjaan yang menarik sekaligus menantang bagi yang suka utak atik elektronika jika anda menguasai bidang ini maka tak akan menemui kesulitan jika memperbaiki alat elektronika lain baik yang menyangkut kerusakan warna, audio, gambar, vertikal, tegangan dll. Apapun jenis, tipe atau bentuk rangkaian SMPS ini pada dasarnya prinsip cara kerjannya semua sama. Dasarnya semua power supply menghasilkan output tegangan untuk di salurkan ke bagian sekunder.
GAMBAR 3.1 Block diagram SMPS secara umum
Prinsip kerja power
supply SMPS ini berbeda dengan tipe power supply yang menggunakan
adaptor linear. Pertama arus AC listrik mengalir melalui sirkuit RF
filter lalu menuju dioda rectifier kemudian dari sini diubah menjadi
tegangan DC dandi saring oleh kapasitor filter besar (bisanya bernilai
220 Micro Farad dengan nilai volt 450 Volt lebih). Arus murni tegangan
DC ini akan berkurang dan kemudian mengalir melalui sirkuit startup
resistor lalu masuk ke input adaptor kemudian di salurkan kembali ke
kaki IC power/ PWM melalui kaki VCC-nya. Maka arus tegangan ini akan
dijaga stabil oleh rangkaian Run DC Sirkuit (terdiri dari satu resistor)
dengan sebuah dioda sehingga kerja IC power akan stabil bekerja.
Ketika IC power/PWM ini
menerima arus tegangan maka akan menghasilkan sinyal untuk menggerakan
transistir FET sehingga akan menghasilkan medan magnetik pada bagian
primer adaptor. Sehingga pada bagian sekunder adaptor akan terinduksi
tegangan. Setiap tegangan AC yang dihasilkan pada bagian sekunder akan
disaring dan dirubah kedalam arus tegangan DC salah satu output tegangan
DC adalah tegangan B+ (B plus), output dari B+ ini akan mengalir
melalui rangkaian sirkuit yang namanya Sampling Error Detection. Lalu
akan mengumpan balik ke IC power/PWM. Ketika pasokan tegangan B + akan
naik atau turun, maka IC power ini akan bertindak untuk memperbaikinya.
CATATAN :
Tidak semua rangkaian SMPS berdasarkan blok gambar diagram 3.1. Untuk
model desain lama tidak menggunakan IC power/PWM tetapi menggunakan
rangkaian oscilator yang terdiri beberapa komponen transistor FET
bipolar seperti gambar 3.2. Beberapa diantaranya tidak menggunakan
rangkaian Sampling Error Detection (Feedback Sirkuit) pada bagian
sekunder-nya tetapi disalurkan langsung dari bagian primer seperti
gambar 3.3. Pada desain SMPS baru anda tidak akan menemukan transistor
FET karena sudah menyatu dengan IC power seperti gambar 3.4.
GAMBAR 3.2 Rangkaian SMPS TV yang tidak menggunakan IC power
GAMBAR 3.3 Rangkaian monitor CRT yang tidak menggunakan IC optoisolator
GAMBAR 3.4 Rangkaian SMPS monitor LCD terdapat transistor yang sudah menyatu dengan IC power.
Itulah beberapa perbedaan skema rangkaian power supply SMPS tetapi pada dasarnya semua mempunyai prinsip cara kerja yang sama.
Adaptor Power Supply Linear
Gambar 3.5 Blok diagram jenis power supply linear
Power supply/adaptor
jenis linear seperti gambar diatas diatas ini tidak akan diterangkan
secara detail dalam tutorial ini karena bukan fokus kali ini . Saya
hanya terangkan sedikit saja untuk pengenalan sekilas. Arus tegangan AC
masuk melalui bagian primer adaptor linear lalu di rubah menjadi arus DC
(menjadi tegangan yang lebih tinggi atau lebih rendah tergantung
kebutuhan) pada bagian sekundernya. Lalu arus ini akan melaui dioda
rectifier dan di saring oleh kapasitor filter untuk menghasilkan
tegangan murni DC.
GAMBAR 3.6 Sirkuit power supply linear pada VCD Player.
Power supply jenis
linear bisa mempunyai lebih dari satu ouput DC-nya. Jika terjadi
masalah/kerusakan pada power supply jenis ini sangat mudah
mendeteksinya. Gunakan tester untuk memeriksanya pada input AC atau
output DC-nya (tegangan setelah dioda). Jika anda ingin dapat
memperbaiki jenis dan tipe power supply apapun harus banyak latihan dan
tentu saja menguasai dasar elektronika.